Penyedia Informasi Travel Haji & Umrah Terbaik .
Hubungi : Lanang Saputro 0818 0892 6000 & (021) 377 853 88 .
e_mail : info@travelhajiumrah.com
Jam Terbesar Di Mekah Itu Mengalahkan Kubah Masjidil Haram
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah jam raksasa di sebuah pencakar langit di salah satu kota paling suci Islam, Mekah, sudah dibangun. Pada hari Rabu (11/8) pada awal bulan puasa Ramadhan, jam itu sudah mulai berdetak. Namun sebagian warga Saudi ternyata keberatan dengan keberadaan jam ini. Mengapa?Keberadaan jam raksasa ini digadang-gadang akan menjadi pencatat waktu resmi bagi kaum Muslimin di dunia.
Jam Mekah, Riyadh menyatakan sebagai jam terbesar di dunia, memiliki empat muka dengan ukuran diameter 43 meter.
Dengan ketinggian 400 meter, jam ini juga menjadi pencakar langit di dunia kedua tertinggi dan terbesar.
“Jam Mekkah dimulai satu menit setelah 00:00 pagi ini, hari pertama bulan suci Ramadhan,” begitu rilis pers dari kantor berita Saudi, SPA.
Lebih dari 90 juta keping mosaik kaca yang berwarna menghiasi sisi jam, dan setiap sisinya masing-masing menerakan tulisan besar “Allah” yang bisa terlihat jelas dari seluruh pelosok kota.
Menara jam ini merupakan fitur dari kompleks hotel tujuh menara Abdulaziz, yang dibangun oleh perusahaan swasta Saudi, Binladen Group. Media setempat mengatakan bahwa proyek menara jam ini menelan biaya $ US3 miliar.
“Karena berbasis di depan masjid suci seluruh dunia Islam akan merujuk ke waktu Mekah, bukan Greenwich. Jam Mekah akan menjadi simbol bagi semua Muslim,” kata Hasyim Adnan, seorang penduduk Jeddah.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk memodernisasi kota tua Saudi dan membuatnya lebih mampu melayani jamaah haji. Sekitar 2 juta Muslim mengunjungi kota ini setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah haji, dan diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang dari negara lain mengunjungi Mekah pada waktu lainnya, salah satunya untuk umrah.
Sementara beberapa penduduk Mekah bersikap kritis terhadap jam besar ini. Ternyata salah satunya karena kompleks ini dibangun di atas tanah yang pernah ditinggali oleh sebuah Benteng Usman.
“Saya pikir mereka mencoba untuk melakukan banyak pengembangan mewah di sekitar Masjid Agung, membuatnya lebih modern,” kata Lina Edris, yang sering mengunjungi Mekah. “Namun, ternyata menara jam ini lebih tinggi daripada menara Masjid Agung, yang jelas akan menarik perhatian padahal masjid lebih penting.” tambahnya. (sa/abcnews-eramuslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar